Minggu, 31 Juli 2016

{Cerpen} Cinta-Mu, Ayat Pertama

Cinta-Mu, Ayat Pertama

Ryan P. Putra
(Dimuat di Flores Sastra edisi 30 Juli 2016)

Sepi nan sunyi. Mengantarkan aura jiwaku ke alam yang lebih tentram menuju keabadian. Tak ada secercah cahaya maupun sepatah kata dari makhluk di sekitarku. Mungkin aku berada di alam lain yang hanya ada aku seorang. Aku ada di mana? Apa aku telah mati? Namun, aku teringat beberapa waktu yang lalu. Aku hanya menengadahkan tubuhku di bawah bintang-bintang di langit dan di atas pulau halus serta lembut hasil ukiran tangan manusia.
      Kubuka kedua mataku perlahan-lahan. Setiap detik aku membukanya, mengantarkan rasa syukurku kehadirat Allah Sang Maha Pemberi. Aku masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar di alam yang fana ini.
            Allahu akbar, Alllahu akbar.
Sayup-sayup adzan mulai terngiang di telingaku. Jarak rumahku cukup jauh dengan masjid. Meskipun cukup jauh, aku mendengar panggilan salat itu. Aku bangkit dari tempat tidurku untuk menunaikan salat subuh. Tak inginku menunda-nunda waktu shubuh ini.  
Fawailul lil musholliin. Alladzi nahum ‘ansholatihim sahuun.
Aku teringat dua ayat Surah Al-Ma’un tersebut. Dua ayat tersebut memiliki terjemahan “Maka celakalah bagi orang-orang yang salat. Yaitu mereka yang lalai dari salatnya”. Membuatku tak akan melalaikan waktu salat ini. Sebelum salat, aku bersuci dengan berwudhu terlebih dahulu.
***
         Sang surya pun menyapa. Bersama sapaannya yang tersenyum ceria, aku mengawali hari dengan menuntut ilmu di sekolah. Sebelum melangkahkan kaki ke tempat menuntut ilmu, aku pun melakukan aktivitas yang sama dengan kalangan pelajar yang lain sebelum berangkat ke sekolah. Tapi ada sebutir aktivitas lain yang selalu aku lakukan tanpa henti. Mungkin aktivitasku ini jarang dilakukan oleh pelajar lain. Kalau ada tidak banyak jumlahnya. Aktivitas tersebut adalah membaca.
          Sebelum berangkat ke sekolah, aku selalu melakukan aktivitas ini terlebih dahulu. Entah membaca buku pelajaran atau buku fiksi beberapa halaman saja, aku menyempatkan waktu untuk membaca terlebih dahulu. Membaca, membaca, dan membaca. Dengan membaca aku dapat membuka jendela pengetahuan di dunia yang luas ini. Untuk kali ini, hanya membaca buku pelajaran yang kubaca. Mengingat beberapa minggu lagi akan ada Ujian Akhir Semester (UAS) di sekolahku. Paling tidak aku menyicil membaca buku pelajaran yang diberikan oleh guruku. Meskipun sedikit, aku melakukan hal ini secara rutin.
            Aku sampai di sekolah. Sesampai di sekolah, aku langsung menuju ke kelasku yang berada di lantai tiga. Meskipun ada teman-temanku yang menyempatkan diri ke kantin sebelum jam masuk, aku tak memperdulikan itu.
Sesampai di kelas, kulihat jam di dinding kelas. Ternyata masih pukul 06.10. Jam masuk kelas kurang 20 menit lagi. Untuk mengisi waktu yang kurang 20 menit ini, aku menyempatkan diri untuk membaca buku pelajaran kembali. Aku tidak bermaksud menjadi siswa sok pintar yang pagi-pagi sudah membaca buku pelajaran. Niatku hanya mengingat pelajaran kembali untuk UAS beberapa minggu lagi dan tak lupa membaca buku jam pelajaran pertama. Jika ada temanku yang mengatakan bahwa aku sok pintar, aku cukup meresponnya dengan tersenyum saja. Aku ingat kata orang bahwa senyum membuat awet muda.
            Pukul 06.30 tepat. Bel masuk kelas berbunyi. Semua murid dan guru yang mengajar pada jam pertama masuk ke kelas. Kami berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh kesiswaan melalui ruang informasi sekolah.
           Setelah berdoa, pelajaran jam pertama dimulai. Tanpa ada sepengetahuan sebelumnya, sekolah memberikan informasi tentang program literasi. Program ini mewajibkan untuk membaca selama 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Lebih anehnya lagi, program ini dilaksanakan mulai hari ini juga. Aku dan teman-temanku terpaksa untuk membaca selama 15 menit lamanya. Hanya kitab suci agama masing-masing yang dibaca. Sekolah meminjamkan kitab suci untuk setiap bangku di kelas. Untuk siswa yang beragama selain agama Islam, sekolah telah memberikan tempat lain untuk membaca kitab suci mereka di Perpustakaan, Lab. Kimia, Lab. Fisika, dan Lab. Biologi.
          Aku dan teman-temanku yang beragama Islam serentak membuka Al-Qur’an. Kami bermaksud untuk membaca Al-Qur’an secara sendiri-sendiri. Tetapi, informasi dari guru agama kami, Pak Basori mengaturkan kami untuk membuka Juz 30. Kami membaca Al-Qur’an secara serentak.
        Pak Basori memberikan informasi kepada seluruh kelas di sekolahku untuk membaca Al-Qur’an dimulai dengan Surah Al-Alaq. Setelah beliau memberikan informasi tersebut, barulah kami membaca surah tersebut secara bersama-sama.
       Setelah membaca surah itu, kami memulai pelajaran jam pertama. Saat itu, guru kami sedang menyiapkan keperluannya untuk memberikan materi. Kecuali aku yang masih membaca Al-Qur’an. Kebetulan aku mendapat Al-Qur’an beserta terjemahannya. Aku dapat membaca terjemahan dari surah yang baru dibaca. Awal membaca terjemahannya, aku langsung terpanah dengan terjemahan ayat pertamanya yang menjelaskan perintah “membaca”.
            Beberapa tahun lalu, guru agamaku menjelaskan bahwa ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun di bumi adalah Surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Kata pertama yang turun pun adalah kata “Baca”. Allah mencintai umat manusia yang membaca. Aku sangat bersyukur Allah memerintahkan umat manusia untuk membaca yang pertama kali dan kebetulan aku suka membaca. Cinta Allah bermula dari ayat yang pertama kali turun di bumi.
            Akhirnya, pelajaran jam pertama pun kami mulai. Guru kami membimbing dan memberikan materinya.

Surabaya, Maret 2015



Biodata:

RYAN P. PUTRA. Penulis asal Surabaya. Menulis cerpen, esai, dan resensi. Tulisan-tulisannya tersebar di berbagai media cetak dan online.

2 komentar:

  1. Semangat kak.. Manteb nie dah menebar di media cetak tulisannya. Semoga nular suksesnya..
    #blogwalkingan
    Tinulis(dot)com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam, Bapak/Saudara Eko Suseno.
      Aamiin. Terima kasih banyak, Kak. Saya masih belajar kok. Hehehe.
      Terima kasih telah mengirimkan saran, komentar, atau pertanyaan di postinganku ini.

      Hapus