Saatnya
Menggapai Kejayaan Islam
http://surabaya.tribunnews.com/2017/06/09/saatnya-menggapai-kejayaan-islam
Reportase Ryan Pramana Putra
Mahasiswa S1 Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Mahasiswa S1 Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
(Dimuat di Citizen Reporter
Harian Surya edisi 10 Juni 2017)
SETIAP muslim pasti memiliki cara sendiri untuk menunggu waktu
berbuka puasa yang pertama kali. Seperti yang dilakukan jamaah Masjid Manarul
Ilmi ITS yang menunggu
azan maghrib dengan mengikuti tabligh akbar, Sabtu (27/5/2017).
Mengusung tema Semangat Juang Ramadan Menuju
Kejayaan Islam itu disampaikan oleh Ustadz Abdullah
Shabab. Sebelum menyampaikan materi, ia berharap para jamaah untuk
bersantiasa memohon ampunan dengan melantunkan doa-doa kepada Allah.
“Sebagai umat manusia yang unggul, tak boleh
disamakan dengan umat manusia yang lain, karena kita umat Rasulullah dan
mengharapkan ridho dari Allah,” tutur awal Guru Besar Teknik Mesin ITS itu.
Pada dasarnya, setiap manusia itu sama di
hadapan Allah. Yang membedakan hanya kualitas iman dan takwa. Jika di hadapan
sesama manusia, kita semua berbeda. Misalnya status sebagai mahasiswa, lantas
apakah sama dengan politikus? Tentu berbeda. Dari strata, latar belakang, dan
ilmu juga berbeda.
Siapa yang bisa mengatakan kita lebih baik?
Bukan manusia ataupun malaikat. Tetapi hanya Allah yang bisa menjawabnya.
Jangan sampai manusia membanggakan dirinya sendiri karena merasa paling baik!
Pepatah mengatakan, sekelompok singa yang
dipimpin seekor kambing akan kalah dengan sekelompok kambing yang dipimpin
seekor singa!
Pepatah yang bermakna, bahwa yang paling
berpengaruh menentukan kejayaan Islam adalah seorang pemimpin.
Pepatah yang sempat disanggah mahasiswa,
apakah pemimpin yang tak becus harus dilengserkan?
Ustadz Abdullah Shahab menjawab, yang
menentukan seorang pemimpin adalah kita sendiri. Hati-hati memilih pemimpin.
Jika pemimpin menyalahgunakan amanah, maka kita yang salah karena telah
memercayai pemimpin tersebut.
Sebelum mengakhiri tausiyah, Ustadz Abdullah
Shahab berpesan kepada seluruh jamaah untuk mencapai kejayaan Islam di bulan
suci ini, dimulai dengan membenahi diri sendiri dan jangan berpikiran bahwa
kita yang paling baik di antara manusia yang lain.