Rabu, 26 Desember 2018

{Artikel} Liburan Semester Ala MI Ma’arif Sambiroto


Liburan Semester Ala MI Ma’arif Sambiroto
Dimuat di Citizen Reporter Harian Surya edisi Rabu, 26 Desember 2018

BANYAK cara yang dilakukan oleh pelajar ketika liburan semester menjelang akhir tahun. Ada yang menghabiskan waktu di rumah hingga berekreasi ke tempat wisata bersama keluarga. Aktivitas tersebut tidak dilakukan oleh puluhan siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sambiroto, Rabu (19/12).
            Madrasah yang terletak di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo tersebut, memiliki cara tersendiri yakni mengadakan kegiatan pesantren liburan semester. Secara garis besar, kegiatan tersebut berhubungan dengan spiritual keagamaan. Tetapi, di sela-sela itu diadakan pelatihan membuat robot kapal dari bahan-bahan sederhana.
            Pelatihan membuat robot kapal tersebut diajarkan oleh 4 mahasiswa Fisika ITS, yakni: Mursyid, Ghinan, Yusuf, dan Ryan kepada puluhan siswa MI Ma’arif Sambiroto. Menurut Mursyid, selaku pelopor ide pembuat robot, pelatihan tersebut untuk mengenalkan dunia pesantren di masa kini agar berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan melatih kemandirian para siswa.
            “Persiapan dari pelatihan ini yakni memberikan pengarahan kepada orang tua bahwa dunia pesantren tidak hanya belajar agama dan mengaji kitab saja. Tetapi di masa sekarang pesantren juga mengenalkan pendidikan umum, mengenalkan dunia robotik, melakukan riset dan sains dalam segala aspek,” tutur mahasiswa yang merupakan alumnus dari MI Ma’arif Sambiroto.
            Menurut Marcel, salah seorang siswa kelas 4 di MI tersebut mengaku bahwa proses membuat robot kapalnya sulit. Ia mengatakan bahwa susahnya terletak di proses pengelemannya.
Wajar saja seperti itu, karena lem yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan lem tembak, sehingga cukup sulit digunakan oleh siswa kelas 4. Lem tembak dipilih karena sifatnya yang mudah kering dan harganya yang sangat murah.
            “Aku senang ikut buat robot kapal tadi karena bisa senang-senang dan berkreasi. Terus aku dapat banyak pengalaman juga,” ungkap M. Ibnu Sobir, siswa kelas 6 MI.
            Menurut Mursyid, ia pernah mengirimkan beberapa siswa MI Ma’arif Sambiroto untuk mengikuti lomba robot. Beberapa siswa yang pernah ia ikutkan adalah Nazi dan Rahma.
Mereka berdua masih duduk di kelas 6 tetapi dapat membuat robot soccer dan robot line follower. Akan tetapi, mereka kalah karena menurut Rahma sensor pada robot mengalami kerusakan.
Mursyid berharap kegiatan ini agar siswa lebih giat dalam belajar ilmu dalam segala bidang, baik agama ataupun teknologi. Serta melatih kemandirian dan menanamkan sikap moralitas di zaman yang penuh dengan gadget.



RYAN P. PUTRA
Mahasiswa Departemen Fisika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
ryanpramanap@gmail.com