Selasa, 30 Oktober 2018

{Artikel} Malam Minggu di Kemeriahan LUANO 2018


Malam Minggu di Kemeriahan LUANO 2018

 
(Dimuat di Citizen Reporter Harian Surya edisi Selasa, 30 Oktober 2018)

TIDAK sedikit cara yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menikmati malam minggu. Ada yang bermalam minggu bersama teman ke tempat wisata, ke taman, ataupun tetap di kampus. Yang dilakukan oleh mahasiswa fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) angkatan 2017 dalam menikmati malam minggu berbeda. Mereka mengadakan malam keakraban atau makrab, Sabtu (27/10).
        Bertempat di Blackhole lantai 2 Departemen Fisika ITS, makrab yang mereka gagas bertemakan Indian Bohemian. Tema itu dipilih sesuai dengan karakter mahasiswa fisika ITS angkatan 2017 yang mereka ciptakan sendiri. Kata Indian menggambarkan suku yang berbeda-beda bahasa tetapi mereka dapat berkomunikasi dengan baik meskipun menggunakan bahasa isyaratpun. Sedangkan kata Bohemian menggambarkan gaya hidup mereka yang bebas.
            Menurut Bram, salah satu mahasiswa fisika ITS angkatan 2017 asal mulanya tema tersebut bermula dari cocokologi dari angkatannya. Jadi tema tersebut tidak semata-mata diusung tanpa ada cerita di baliknya.
“Suku Indian dipilih karena keunikannya yang dapat berkomunikasi dengan baik meskipun menggunakan bahasa isyarat sesama anggota suku dan diharapkan dapat mencerminkan angkatan kami,” tutur mahasiswa yang dipercaya menjadi ketua makrab itu.
Yang menjadi daya tarik tersendiri, nama acara mereka tidak sekadar makrab ataupun malam keakraban tetapi LUANO 2018. LUANO sendiri merupakan singkatan dari Let Us Always Need Each Other yang diharapkan mempererat tali silaturahmi antara fisika ITS angkatan 2017 dengan seluruh angkatan yang ada di Departemen Fisika ITS.
“Persiapan kami bisa dibilang kurang. Tidak sedikit yang dipersiapkan secara dadakan dan harus memutar otak untuk mengganti elemen-elemen yang kurang. Hal itu dikarenakan kami masih banyak tanggungan lain sehingga susah untuk membagi fokusnya. Untungnya itu semua teratasi dengan pemikiran cerdas kami untuk menambal kekurangannya,” ungkap Bram.
Menurut Dinda, rekan seangkatan dengan Bram, mengaku sampai menangis-nangis karena persiapan yang membuatnya capek. Namun itu semua terbayar dengan meriah pelaksanaan LUANO 2018.
Selain live acoustic, LUANO 2018 menampilkan tari tradisional dan modern. Tradisional yang ditampilkan yakni Tari Saman dari Aceh dengan penarinya mahasiswi fisika angkatan 2017. Hebatnya, mereka tidak ada keturunan Aceh sama sekali dan mampu menampilkan tarian yang sangat memukau. Selain itu, dekorasi tempat perlu diacungi dua jempol karena saking mewahnya.
           

RYAN P. PUTRA
Mahasiswa Departemen Fisika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
ryanpramanap@gmail.com