Syarat Menulis: Tempat yang Nyaman
Ryan P. Putra
Mahasiswa Departemen Fisika ITS
(Dimuat di Citizen Reporter Harian Surya edisi Kamis, 28 Juni 2018)
(Dimuat di Citizen Reporter Harian Surya edisi Kamis, 28 Juni 2018)
Apa jadinya jika tidak bisa
mengenali diri sendiri? Tentu hal itu membuat sulit melakukan banyak kegiatan.
Salah satunya terhambatnya untuk menulis.
Orang tidak bisa menulis tanpa
mengetahui kemampuan diri sendiri. Itu karena tulisan dibuat sendiri dan bukan
orang lain yang menuliskannya.
Taklim Jurnalistik (Taktik)
Community memberikan solusi untuk bisa menulis yang baik. Solusi itu
dilaksanakan dalam kegiatan Forum Silaturahim Nasional (Forsilatnas) yang kedua
di Pusdiklat Hidayatullah, Jalan Indragiri Gang 6, Kota Batu, Kamis-Sabtu
(21-23/6/2018).
Akbar Trio Mashuri, pemateri
Forsilatnas memaparkan mulai dari mengenali diri masing-masing hingga kiat-kiat
untuk menulis sesuatu yang berarti kemudian tulisan itu dijadikan sebuah buku.
Hal yang patut diapresiasi, semua materi yang dipaparkan disajikan secara
runtut sehingga semua peserta forsilatnas paham dan bisa mengimplementasikan
materinya.
Sebelum memulai menulis, orang
harus tahu siapa dia dan apa yang akan dia tulis. Tanyakan pada diri kita
apakah sudah siap untuk menulis atau tidak. Jika sudah tahu, kemudian buat
rencana dengan matang untuk berkomitmen menulis lalu tanamkan niat dalam hati.
Kebanyakan para penulis tahu apa yang akan ia tulis tetapi tidak berkomitmen
untuk menuliskannya.
Menurut pria asal Sidoarjo itu,
salah satu cara untuk membuat komitmen yakni menanamkan janji di dalam diri. Contohnya
buat rencana tertulis, supaya memacu untuk bisa disiplin dan bertanggung jawab
atas deadline yang dibuat.
“Selain rencana tertulis, agar kita
bisa berkomitmen menulis yakni buat hukuman dan penghargaan untuk diri sendiri.
Hal ini untuk memacu semangat kita untuk menulis,” tutur alumnus PP Al-Islam,
Joresan, Ponorogo itu.
Ketika sudah mengenali diri secara
otomatis orang mampu mencari tempat yang nyaman untuk menulis. Tempat yang akan
digunakan untuk menulis akan menjadi senjata untuk diri sendiri karena di sana
menjadi tempat yang nyaman untuk menulis. Jika sudah merasakan kenyamanan,
tulisan akan mengalir.
Di akhir materi, Akbar menyarankan
kepada peserta Forsilatnas untuk menulis buku. Apabila belum siap untuk menulis
buku tunggal, maka bisa dimulai menulis buku antologi dengan teman kerja atau
teman komunitas.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul
Syarat Menulis: Tempat yang Nyaman,
http://surabaya.tribunnews.com/2018/06/27/syarat-menulis-tempat-yang-nyaman.
Editor: Endah Imawati