Menciptakan Penulis
Pemula yang Berkualitas
Ryan P. Putra
(Dimuat di Flores Sastra edisi 16 Januari 2017)
Judul Buku:
Jangan Cuma Pintar Menulis!
Penulis: Eko
Prasetyo
Penerbit:
Griya Literasi
Cetakan:
Pertama, Januari 2015
Tebal: 298
Halaman
ISBN:
978-602-0931-08-1
Menulis
merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara instan. Meskipun
hanya menggoreskan sebuah pena di selembar kertas, untuk menciptakan sebuah
tulisan yang berkualitas tidak sekadar asal menulis. Diperlukan gagasan atau
ide kuat serta ketekunan dalam mengolah kata-kata menjadi kalimat hingga tersusunlah
beberapa paragraf. Hal ini sering menjadi permasalahan bagi penulis pemula.
Lantas, bagaimana cara menciptakan penulis
pemula yang berkualitas? Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lain
halnya dengan penulis profesional yang telah memiliki gaya menulisnya sendiri, sebelum
menulis penulis pemula perlu diberi beberapa metode menulis dan motivasi terlebih
dahulu. Ibarat anak kecil yang belajar mengendarai sepeda, tanpa diberikan
metode mengendarai sepeda dan motivasi maka anak kecil tersebut tidak akan bisa
mengendarai sepedanya.
Buku ini bisa diibaratkan sebuah buku
pedoman. Pasalnya, Eko Prasetyo menjabarkan hal-hal dasar menulis terutama untuk
penulis pemula yang dikemas secara rinci. Pada bab awal disuguhkan dengan beberapa
ulasan problematika menulis seperti penulis yang hanya pintar menulis tetapi
tidak menerbitkan buku, alasan penulis tidak bisa kaya, tidak mendapat honor
setelah tulisannya dimuat di sebuah media, budaya menulis yang masih rendah, kurangnya
kreativitas menulis, sulit menembus penerbit, tidak memiliki mental pebisnis
dan kurangnya jiwa entrepreneur untuk
memasarkan buku.
Kemudian
pada bab selanjutnya, yakni Metode Menulis. Salah satu metode tersingkat dan
termudah untuk dipraktikan oleh penulis pemula yakni metode menulis Buya Hamka
yang sangat sederhana. Buya Hamka menulis secara bebas dan membiarkan
gagasannya mengalir apa adanya. Selanjutnya, setelah rampung mengetik, ia
memeriksa kembali hasil tulisannya (hlm. 40).
Tidak
hanya metode dari tokoh penulis saja, tetapi ada metode komitmen. Metode
komitmen ini bertujuan untuk mendisiplinkan diri dalam menulis sebuah buku.
Ariyanto [2008] menyebut bahwa setiap penulis harus memiliki komitmen terhadap diri
sendiri. Dia memberikan contoh komitmen itu sebagai berikut.
“Saya
akan menulis ½ jam per hari” atau
“Saya
akan menulis ½ halaman per hari”
Nah,
jika itu dilakukan dalam satu bulan, penulis bisa terkejut dan heran bahwa
ternyata naskah sudah tersedia puluhan halaman. Siap diterbitkan menjadi sebuah
buku (hlm. 48). Selain memiliki banyak tulisan, secara tidak langsung penulis
pemula mengasah dan mempertajam penanya yang berdampak tulisannya semakin
berkualitas.
Mirisnya,
penulis pemula akan menulis bergantung pada mood
sesuai yang dijelaskan di bab Motivasi. Jika mood sedang baik, ia akan menulis. Sebaliknya, jika mood tidak bisa diajak akur, dampaknya
tulisan tidak selesai-selesai. Semua tantangan itu bisa dijawab apabila seorang
penulis mengusung semangat man jadda
wajada. Modal spirit tersebut diharapkan mampu melecut semangat untuk tidak
berhenti berkarya dan terus mencoba melahirkan inovasi dan gagasan baru.
Karena
itu, mulai saat ini buang jauh-jauh anggapan bahwa aktivitas menulis sangat
menyita waktu. Kita tahu bahwa semangat man
jadda wajada sangat menitikberatkan pada kerja keras. Menurut Akbar
Zainuddin [Man Jadda Wajada The Art of
Excellent Life, Gramedia, 2009], sukses itu pilihan. Hal ini sangat
berpengaruh oleh kerja keras (hlm. 244-245).
Apabila
metode menulis dan motivasi digenggam oleh penulis pemula, maka
tulisan-tulisannya siap bersaing dengan tulisan para penulis profesional. Buku Jangan Cuma Pintar Menulis!, mampu mendobrak
jiwa penulis pemula untuk berani menciptakan karya yang berkualitas. Selain
pembahasannya yang lengkap, buku ini dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Sehingga penulis pemula langsung bisa mempraktikannya. (*)
Biodata:
RYAN
P. PUTRA. Menulis ”Kelinci
Percobaan K-13”
(FAM Publishing, 2016)
dan Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar